Tulisan ini sebelumnya pernah aku unggah pada tanggal 16/08/2021 di blog aku yang lain, tapi aku memutuskan untuk menutup blog sebelah dan memulai tulisanku di sini :))) Dan aku berharap di sini aku lebih konsisten dalam menulis, hihi... Yahh tulisan ini aku re-upload lagi... Dengan nama baru & juga harapan baru..
.....
Di tulisan aku kali ini, mungkin tidak sesuai dengan judulnya. Postinganku kali ini bukan mau membahas tentang lirik dari lagu The Last - AGUST D tapi sedikit ceritaku yang benar-benar bisa digambarkan seperti beberapa penggal lirik dari lagu ini. Setiap orang pasti punya lagu favorit yang relate sama kehidupannya kan? Atau lagu yang benar-benar bisa membuatmu bangkit dari rasa keterpurukan. Yah, lagu ini salah satunya, lagu yang punya banyak cerita di hidupku.
Senin, 16 Agustus 2021
Happy 5th Anniversary AGUST D💜
his debut mixtape such a free therapy🤘
#5YearsWithAGUSTD #MinYoongi #Suga #BTS
...
Lagu yang di dalamnya banyak cerita yang sama dengan kehidupanku. Lebih tepatnya cerita tentang kesehatan mental yang aku sadari setelah mendengarkan lagu ini :"
Lagu ini rilis pas aku duduk di bangku 2 SMA,banyak lirik dari lagu ini yang relate sama cerita hidupku :))) Aku ingin menceritakannya walaupun tidak ada yang mau membacanya, it's okay...
...
Stands my weak self, it’s a bit dangerous
Depression, OCD
They keep coming back again from time to time
Itu lirik pertama yang aku sadari, lebih tepatnya mengenai depresi dan OCD. Aku dulu nggak begitu paham dengan mental issue sampai akhirnya aku searching tentang gejala & penyebab depresi dan saat membacanya aku cuma bisa bertanya sama diriku, Why is everything the same as how I feel? Mungkin ketika kalian membaca ini ataupun seseorang yang mendengarkan cerita ini kalian akan berpikir bahwa yang aku lakukan adalah self diagnose terhadap diriku sendiri dan semua orang pasti juga pernah mengalami depresi di kehidupannya. Tapi apakah mereka pernah memikirkan bagaimana caranya mengakhiri hidup mereka setiap saat?
Aku selalu berada di posisi itu. Setiap kali aku merasa tertekan akan sesuatu aku mulai memikirkan bagaimana caranya aku mengakhiri hidupku, aku membenci sebuah fakta bahwa kenapa aku harus lahir ke dunia ini. Aku benci hidupku. Aku muak dengan segalanya. Setiap tahun bahkan aku berharap setiap hari ulangtahun ku agar bisa cepat berlalu, walaupun masih ada beberapa orang yang mendo'akan hal baik di hari ulang tahunku, tapi aku hanya bisa memberikan senyum palsuku. OCD? Aku selalu mencoba mengerjakan sesuatu dengan sebaik mungkin bahkan mengerjakannga berulang-ulang kali agar hasilnya sesuai dengan apa yang aku harapkan. Terlalu perfeksionis, kata mereka.
Around the age of 18, I developed social phobia
Right, that was when my mind was gradually polluted
Aku menyadari sesuatu bahwa hubungan diriku dengan orang-orang di sekitarku tidak sebaik itu. Mamaku sampai mengatakan jika aku harus berhubungan baik dengan tetanggaku dan sebisa mungkin aku menyapa siapa saja yang aku temui walaupun itu hanya dengan senyuman. Seburuk itu kehidupan sosialku,enggan berinteraksi dengan orang-orang baru karena rasa takutku yang lebih besar padahal itu belum terjadi. Yah, aku terlalu banyak menilai orang dari sampulnya kala itu sampai akhirnya di kehidupan remajaku aku tak memiliki banyak teman. Terlalu sulit berteman denganku, mungkin itu yang mereka pikirkan kala itu.
At times I’m scared of myself too
Thanks to the depression that takes over me
And all my self hatred
Aku kira semuanya baik-baik saja setelah aku bisa lepas dari keputusan yang orang tuaku buat dan bisa membuat keputusan untuk diriku sendiri, aku kira semuanya akan menjadi lebih baik. Nyatanya sama saja. Terkadang, aku masih saja membenci diriku sendiri ketika apa yang aku kerjakan tak sesuai dengan apa yang aku inginkan, aku terlalu keras dengan diriku sendiri kala itu. Aku masih membenci diriku. Aku masih belum bisa berdamai dengan diriku sendiri.
My parents said they don’t truly understand me
I don’t understand myself well either
Then who would understand?
Friends? Or you? Nobody knows me well
Orang tuaku benar-benar tidak bisa mendekatiku kala itu, aku anak mereka namun aku terlalu jauh untuk bisa di peluk. Aku membenci sebuah fakta bahwa dulu aku pernah membenci orang tuaku karena mereka tidak pernah ada waktu bersamaku, aku iri dengan teman-temanku yang bisa dekat dengan orang tua mereka. Tapi ada hari dimana aku tertampar sebuah fakta, bahwa orangtuaku bekerja keras untukku agar hidupku lebih baik dan tidak merasa kekurangan sedikit pun. Aku memang kurang bersyukur. Aku benar-benar tidak mengenal baik diriku sendiri. Jika aku saja tidak mengenal diriku sendiri apalagi orang-orang di sekitarku juga teman-temanku, tidak ada yang bisa paham dengan karakterku ini. Aku membangun tembok yang tinggi hingga sulit rasanya untuk mereka menggapainya, aku menguncinya terlalu lama hingga kunci itu berkarat tentu saja perlu kunci baru, tapi apa akan cocok? Tidak ada yang mengenal baik diriku selain Tuhanku :)))
The doctor asks me if I've (censored)
I answered without any hesitation that I have
Yeah, aku pernah mencoba 3 kali dengan cara yang berbeda walau akhirnya tidak ada yang berhasil. Bodoh. Itu yang aku lakukan dulu. Selepas itu aku selalu menyakiti diriku sendiri setiap kali aku terpuruk entah dengan menghantamkan kepalaku ke tembok atau dengan memotong rambutku sedikit demi sedikit. Aku terlalu takut menggores kulitku karena orang rumah pasti akan sadar jika aku melakukan itu. Tapi aku bersyukur aku sudah bisa lepas dari kebiasaan buruk itu. Kebiasaan untuk menyakiti diriku sendiri.
My pride which I thought I had given away
Has turned into self-respect
Saat ini aku hanya perlu memikirkan bagaimana caranya aku bertahan hingga akhir dan mempertahankan diriku agar bisa selalu berdamai dengan masa lalu ini. Walaupun sulit karena setiap kali kecemasanku kambuh semuanya akan muncul kembali hingga membuatku merasa tercekat dan sangat sulit untuk bernafas.
...
Orang yang selalu tersenyum dan tertawa lepas bukan berarti dia tidak menyimpan sebuah luka. Aku mungkin terlihat baik-baik saja, tapi banyak trauma yang sedang berusaha aku sembuhkan. Salah satunya ya berdamai dengan diriku sendiri juga mencoba untuk selalu mencintai diriku sendiri. Ini aku. Mau baik atau buruk, ini aku.
....
Komentar
Posting Komentar